Hikmah Isra' Mi'raj
Ketua
PCNU Sumedang KH Sa'dulloh mengatakan, hikmah di balik memperingati
Isra’ dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW yaitu kalau ingin menjadi orang yang
sukses, harus ada perjuangan.
Hal tersebut
disampaikan dihadapan ratusan santri Pondok Pesantren
Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat pada selasa (25/4).
Menurut dia,
Rasulullah SAW diisrakan dan dimi'rajkan Allah SWT setelah mendapatkan
kesedihan yang luar biasa. Nabi ditinggal wafat oleh orang-orang yang
dicintainya. Nabi sangat sedih yang mendalam sehingga Allah SWT
menghiburnya dengan diisrakan dan dimi'rajkan.
Hikmahnya
untuk kita, lanjutnya, yaitu di balik kesulitan, kesedulihan, dan ujian
akan datang kemudahan dan kegembiraan yang diberikan oleh Allah SWT.
“Kesulitan selama berada di pesantren, insya Allah akan ada kemudahan
dalam kehidupan di kemudian hari,” katanya.
Ia
menambahkan, kalau ingin melihat indahnya matahari terbit, indahnya
pemandangan peswahan, dan indahnya kota Sumedang maka harus
bersusah-payah dulu dengan mendaki Gunung Tampomas. “Artinya untuk
menuju sukses itu harus ada perjuangan atau usaha dulu. Orang sukses
tanpa perjuangan itu tidak mungkin.”
Ketika Nabi
Muhammad SAW akan dimi'rajkan, di langit pertama bertemu dengan Nabi
Adam AS. Nabi Adam AS adalah bapaknya manusia. “Dari sejarah itu kita
bisa mengambil hikmah bahwa ketika kita akan mengerjakan apa pun, harus
izin dulu kepada orang tua. Akan melakukan usaha atau perjuangan apapun,
temui dulu orang tua, minta doa dan ridhonya. Karena ridonya Allah SWT
tergantung kepada rido orangtua,” jelasnya. (Ayi Abdul Kohar/Abdullah Alawi)
sumber : www.nu.or.id
sumber : https://www.askideas.com/media/87/Isra-Miraj-The-Night-Journey-Cartoon-Picture.jpg